Adalah layanan kolaborasi yang dirilis oleh Smart Telecom dan Mobile-8 dengan memakai teknologi CDMA EV-DO Rev. A yang mampu memberikan downstream bandwidth hingga 3,1 Mbps dan upstream bandwidth hingga 1,8 Mbps. Bahkan di beberapa daerah, Smart Telecom telah mengimplementasikan CDMA EV-DO Rev.B yang lebih hebat daripada Rev.A. Teknologi itu menjadi pesaing kuat HSUPA di ranah GSM.
Semua paket kecuali Ultimate adalah akses internet yang dibagi (shared connection) sehingga akses yang anda lakukan ke situs lokal pun melalui jalur yang dibagi-bagi (shared bandwidth). Saya membeli modem SmartFren ZTE AC2726i yang dibundel dengan paket promosi Platinum gratis selama 100 hari.
Paket Ultimate adalah akses internet yang privat. Anda mendapat alamat IP publik (dynamic public IP address) dan bandwidth yang tidak dibagi-bagi (not shared). Itu adalah penjelasan dari Customer Care Representative namun belum saya coba karena paket Platinum belumlah habis. Jika akses internet seperti ini memang benar dan sesuai dengan penjelasan dari pihak Smart maka dia akan menjadi pesaing berat TelkomSpeedy paket Familia, Executive dan bahkan Biz !
Laju Akses Internet SmartFren Payah!
Ya! Payah! Tidak sesuai dengan moto/slogan Smart yaitu Hebat, Hemat. Saya yang mendapat sinyal EVDO dan memakai paket akses Platinum tidaklah mendapat laju akses internet seperti yang diharapkan bahkan sama dengan paket akses Silver karena laju rata-rata pengunduhan (download mean speed) tidak lebih dari 512 Kbps ! Laju tertinggi yang pernah saya dapat adalah 1,1 Mbps namun hanya beberapa detik dan setelah itu tidak dialami lagi
Customer Care Representative maupun teknisi memberikan alasan serupa yang tidak masuk akal bagi saya yang sudah dibekali ilmu dan pengetahuan tentang teknologi informasi dan manajemen. “Pak, daerah anda sudah padat. Jatah sudah terpakai sekitar 90%.” ujar sang teknisi. Bagi saya, jatah terpakai 100% pun seharusnya tidak membuat pelanggan paket Platinum merasa seperti pelanggan paket Silver atau Reguler! Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Smart Telecom tidak memikirkan tentang hal ini sebelum mempromosikan produk akses internetnya sebagai produk yang tercepat bahkan … priiit! … harus pakai helm karena terkesan sangat cepat.
Analisis Dasar Akses Internet yang Payah ini.
Permasalahan:
Tidak punya situs penguji kecepatan (bandwidth meter/connection speed test) milik sendiri
Laju pengunduhan (download speed) dari situs Indowebster sangat lambat bahkan jika dibandingkan dengan TelkomSpeedy paket Socialia
Enam buah alamat IP privat (private local IP address) menunjukkan kuantitas jalur “birokrasi” sebelum tiba di gerbang akhir dari LAN milik Smart Telecom yaitu 202.70.62.169. Wow! Semoga saja jalur “birokrasi” yang cukup panjang itu tidak signifikan (berarti) pada kelambatan yang kalian akan alami. Selanjutnya anda melalui suatu ISP yang bernama Cepat.Net sebelum ke situs yang dituju yaitu Indowebster.com yang dikelola oleh sebuah ISP yang bernama Maxindo Mitra Solusi.
elas terlihat bahwa gerbang (gateway) 202.70.62.169 yang bertugas membagi (sharing) koneksi namun pembagian bandwidth yang diterapkan tidaklah adil. Seakan-akan pihak Smart Telecom dapat mengelak/menampik (Bahasa Gaul: ngeles) seperti berikut:
Di daftar tarif sudah tertulis bahwa download max 3,1 Mbps.
Jika beruntung maka bisa mendapat laju 3,1 Mbps
Tentulah pernyataan tersebut di atas tidak masuk akal. Pelanggan paket Reguler, Silver dan Platinum haruslah dibedakan karena harga yang mereka bayar tidak sama. Apakah anda setuju jika bayaran beda tetapi hasilnya sama?
Saya masih mengalami kelambatan sampai kini dan hal ini akan saya proses melalui YLKI jika pihak Smart Telecom tidak lekas melakukan tindakan korektif.
Kesimpulan (diperbarui pada 13 Nov 2010)
Jika anda butuh akses internet cepat & bergerak (fast mobile internet connection) untuk aktivitas jelajah (browsing), pengunduhan (downloading) maupun penulisan (blogging) maka jangan beli modem SmartFren berteknologi CDMA EV-DO Rev A. Anda cukup membeli modem CDMA yang memiliki kecepatan maksimum 512 Kbps ! Mengapa? Karena bandwidth rata-rata yang akan anda dapatkan adalah itu walau memakai modem SmartFren ZTE 2726i dan paket Platinum/Ultimate. Ini saya dapatkan setelah masa gratis internet 100 hari habis, lalu beli paket Ultimate harian … ternyata kecepatan yang saya dapat sama saja. Silakan lihat album foto dokumentasi hasil ujicoba tersebut.
Jika anda senang mengunduh (download) dari situs lokal maka produk Telkom Speedy menjadi pilihan yang lebih baik karena akses ke situs lokal tidaklah dibagi-bagi (shared) dengan para pelanggan Telkom Speedy. Hal ini sudah saya buktikan sendiri ketika mengunduh film dan audio dari situs www.indowebster.com
Jika anda suka mengunduh dari situs di luar negeri maka modem SmartFren menjadi pilihan yang lebih baik daripada Telkom Speedy atau produk lain. Karena sudah saya buktikan sendiri ketika mengunduh serial TV The Vampire Diaries dan SmallVille . Laju maksimumnya lebih cepat daripada laju maksimum jika mengunduh dari www.indowebster.com atau situs lokal lain.
Jika masa promo pemakaian internet gratis 100 hari telah habis maka anda tak usah beli paket Platinum atau Ultimate. Beli saja paket Silver.
Sangkalan (Disclaimer)
Anda mungkin mengalami hal yang berbeda karena kepadatan (densitas) pemakai SmartFren di wilayah cakupan sinyal EV-DO Rev A adalah berbeda-beda.
Kesimpulan dapat berubah berdasarkan hasil pengamatan (observasi) berkelanjutan; karena saya masih memakai modem SmartFren yang tidak smart ini
Artikel ini saya buat demi mencerdaskan rakyat Indonesia dan mengingatkan para pebisnis agar melakukan bisnis secara jujur, terbuka dan bijaksana. Agar jangan membiasakan sesumbar demi menggaet pelanggan baru.
dwisantoso.wordpress.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Setuju Pak.... daerah bambu apus jakarta Timur sudah mengalami perlambatan speed sejak Tanggal 20 Nopember 2012 Dan hari ini adalah yang paling parah.
BalasHapusNampaknya metode bisnis yang digunakan oleh smartfren adalah "hit-and-Run". Jadi dia sengaja memberikan kualitas yang baik di awal (dan rugi di awal)supaya bisa menghasilkan keuntungan yang luar biasa besar karena efek "word-of-mouth" dan berbagai strategi pemasaran.
keuntungan lain yang saya duga adalah berasal dari penjualan saham. Otomatis harga saham akan melonjak tinggi apabila ada peningkatan penjualan dan "prospek" peningkatan penjualan. Hal ini akan menguntungkan pemilik saham karena dia bisa menjual dengan harga tinggi.
Dan model bisnis "hit-and-run" ini sudah menjadi trend di Indonesia.
Model bisnis dugaan saya yang lainnya adalah metode "Tendang konsumen". Artinya konsumen ditendang-tendang seperti bola sepak (dioper-oper). Dengan demikian smartfren boleh jadi bekerjasama dengan operator lainnya. Jadi 2 tahun ini smartfrenlah yang menjadi idola, lalu berikutnya operator B, lalu operator C atau kembali lagi ke smartfren.
Maka saran saya adalah sebaiknya membuat produk premium saja sekalian yang harganya mahal tapi kualitas oke agar hanya dapat dikonsumsi oleh konsumentertentu saja. Hal ini dikarenakan biaya internet yang oke punya memang mahal.
Yah wajarlah kalo saya suzon, namanya juga sakit hati.